Setiap orang, sekali waktu dalam kehidupan ini, pasti pernah mempertanyakan dalam dirinya tentang dari mana ia berasal, akan kemana, dan apa tujuan sebenarnya dari kehidupan ini. Pada saat Allah menciptakan manusia, Allah tidak pernah meminta pendapat kita, apa perlu penciptaan itu atau tidak. Artinya Allah Maha Berkehendak. Allah telah memiliki tujuan yang mutlak berkenaan dengan penciptaan manusia.
Ada sesuatu yang kita akan dimiliki secara abadi sampai
di akherat, dan juga yang hanya didunai ini. Maka jadikan dunia ini sebagai
sarana dan mencari bekal untuk masuk ke alam selanjutnya. Karena alam-alam yang
akan dilalui manusia hanyalah satu kali lewat. Alias tidak bisa balik lagi. Awalnya alam ruh tempat ruh diciptakan, lalu ke alam kandungan, lalu ke
alam dunia, lalu ke alam kubur, setelah kiamat alam semesta masuk ke alam
pengadilan amal perbuatan, lalu masuk ke alam akhirat ( surga atau neraka ). Waspadalah...Waspadalah... berhati-hati,
bersungguh-sungguh dalam mencari ilmu yang bermanfaat dan beramal baik ketika didunia ini.
ALLAH berfirman :
Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia itu
hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah
antara kamu serta berbangga-bangga tentang banyaknya harta dan anak, seperti
hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu
menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di
akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridaan-Nya.
Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu. (QS. 57:20)
Hakikat Hidup
Manusia di dunia yang benar adalah......
Pada intinya,
arti hidup dalam Islam ialah ibadah. Keberadaan kita dunia ini tiada lain
hanyalah untuk beribadah kepada Allah. Makna ibadah yang dimaksud tentu saja
pengertian ibadah yang benar, bukan berarti hanya shalat, puasa, zakat, dan
haji saja, tetapi ibadah dalam setiap aspek kehidupan kita.
“Dan Aku tidak
menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku.” (QS Adz
Dzaariyaat:56)
Hadits riwayat Muslim, Abu Dawud, At-Tirmidzi, Nasa’i dan Ahmad:
عَنْ أبِى هُرَيْرَة (ر) أنَّ رَسُول الله .صَ. قَالَ: إذَا مَاتَ الإنسَانُ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إلاَّ مِنْ ثَلاَثٍ:
صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ اَو عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ, اَووَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُولَهُ (رواه ابو داود)
“Apabila seorang manusia meninggal maka putuslah amalnya, kecuali tiga hal: Sedekah jariyah atau ilmu yang bermanfaat sesudahnya atau anak yang shalih yang mendo’akannya”.
Kedua: Hidup Adalah Ujian
Allah
berfirman dalam QS Al Mulk [67] : 2 yang terjemahnya,
“(ALLAH) yang
menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang
lebih baik amalnya, dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.”
Allah
akan menguji manusia melalui hal-hal sebagai berikut sesuai dengan QS Al
Baqarah [2]:155-156 sbb,
“dan sungguh akan Kami
berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta,
jiwa dan buah-buahan, dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang
sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan:
“Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun”.”
Besarnya
pahala sesuai dengan besarnya ujian dan cobaan. Sesungguhnya Allah ‘Azza
wajalla bila menyenangi suatu kaum Allah menguji mereka. Barangsiapa bersabar
maka baginya manfaat kesabarannya dan barangsiapa murka maka baginya murka
Allah. (HR. Tirmidzi)
Ketiga: Kehidupan di Akhirat Lebih Baik dibanding Kehidupan di
Dunia
Dalam
QS Ali ‘Imran [3]:14,
“dijadikan indah pada
(pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu:
wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda
pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di
dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).“
QS
Adh Dhuha [93]:4,
“dan sesungguhnya hari
kemudian (akhirat) itu lebih baik bagimu daripada yang sekarang (permulaan).”
Keempat: Hidup Adalah Sementara
Dalam
QS Al Mu’min [40]:39, Allah berfirman,
“Hai kaumku,
sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah kesenangan (sementara) dan
sesungguhnya akhirat itulah negeri yang kekal.“
Dalam
QS Al Anbiyaa [21]:35,
“Tiap-tiap yang
berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan
kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya) dan hanya kepada Kami-lah kamu
dikembalikan.“
Itulah
keempat inti pemahaman tentang Makna Hidup yang dipaparkan oleh Al-Qur’an.
Mudah-mudahan usaha kita memahami makna hidup menjadikan hidup kita lebih
berharga dan berguna.