Mendekati
Allah SWT dalam bahasa gaulnya PDKT (pendekatan) sama Allah SWT adalah sebuah
ikhtiar insani untuk meraih kecintaan Allah SWT, meraih kecintaan Allah SWT
bukan berarti semua keinginan kita dipenuhi oleh Allah SWT. Dicintai Allah SWT
berarti Allah SWT yang akan membimbing kita sehingga apabila berbuat salah
Allah lah yang menegur langsung, diberi petunjuk untuk bisa mengenal Allah dan
taufik serta hidayah untuk menjalankan perintah dan laranganya. Inilah karunia
nikmat terbesar dalam hidup ini, Karunia ditunjuki jalan yang lurus yang hanya
Allah berikan kepada Nabi nya, Shiddiqin dan Orang-orang shalihin.
Bila seorang hamba ALLAH berlari menuju
ALLAH, sebelum ALLAH menerimanya maka ALLAH akan menguji cobaan dengan semua kesenangan
yang disenangi di dunia ini dan kesedihan karena balak dan bencana. Apabila
lulus dan semakin mendekati dengan ALLAH maka akan mengujinya lebih berat lagi,
bila lulus maka diuji yang lebih berat lagi. Dan apabila hamba ALLAH sudah
sangat dekat dengan ALLAH selalu ingat ALLAH, Maka hamba ALLAH dan ALLAH terasa bersatu TETAPI TIDAK
MENYATU. Saat hamba ALLAH telah IHSAN, akan lebih banyak ujian hidup yang
dihadapi, TETAPI Apabila hamba ALLAH itu TETAP BERIMAN DAN BERTAQWA MAKA ALLAH AKAN
MEMBANTU DAN MENOLONG hamba tersebut. DAN..WASPADALAH.. WASPADALAH selalu terhadap SYAITHAN DAN INGATLAH BAHWA HIDUP MANUSIA DI DUNIA ADALAH UNTUK UJIAN DARI
ALLAH DAN BILA LULUS MAKA MANUSIA ITU KEMBALI KE SURGA.
LANGKAH-LANGKAH UNTUK BERLARI MENUJU
ALLAH :
1.
Bertobat kepada Allah SWT
Nabi
bersabda, “setiap
manusia adalah pembuat kesalahan, dan sebaik baik pembuat kesalahan adalah
orang yang selalu bertobat” (hr.
tirmidzi).
nabipun belajar dari kesalahan,nabi ibrahim menemukan agama tauhid
melalui suatu upaya runtutan yang keliru(qs 6:75-82) nabi musa melakukan
pembunuhan yang tak sengaja kemudian menyesali dan mengambil pelajaran
darinya(qs 28 :15-19)nabi daud diajari suatu pelajaran penting yang
menyadarkannya akan kesalahannya di masa lampau(38:21-26)
Tidak seperti Malaikat yang bisa selalu taat kepada Allah, Manusia
diberi potensi kebaikan dan keburukan, maka beruntunglah orang yang selalu
memsucikannya dan merugilah orang yang mengotorinya.
Demi jiwa serta penyempurnaan (ciptaan)nya (7) maka dia
mengilhamkan kepadanya (jalan) kejahatan dan ketakwaannya (8) sungguh beruntung
orang yang menyucikannya (jiwa) itu dan sungguh rugi orang yang mengotorinya
(10)
(As Syams : 7-10)
Salah satu jalan untuk meminta ampunan penghapusan dosa adalah
dengan beristighfar (Astaghfirullah) (QS Nuh : 10-12).
Dengan beristighfar kita memohon ampunan Allah. Bila Allah mengampuni, Dia lebih dari sekedar menghapus dosa kita. Dia menerima tobat kita dan datang menolong kita (QS. 3 : 31). Dia membantu kita memperbaiki kerusakan yang kita timpakan atas diri kita sendiri (QS. 33 : 71), dan membimbing kita kepada perbaikan (QS. 57 : 78) Bahkan, tobat dapat menghantar hamba menjadi kekasihnya : Sungguh Allah mencintai orang yang bertaubat dan orang yang menyucikan diri (QS. 2 : 222).
2. Memperhatikan ayat-ayat Allah di alam semesta
“Sebaik-baik kalian adalah yang belajar Alquran dan mengajarkannya
kepada orang lain”.(Bukhari no : 4739).
Hadits diatas mengingatkan kita bahwa orang yang paling baik dalam
pandangan Allah adalah orang yang belajar Alquran dan mengajarkannya, maka
untuk menjadi manusia terbaik di mata Allah adalah bukan hanya yang belajar
Alquran, tetapi juga mengajarkannya.
Al-Baqarah
: 164
إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضِ
وَاخْتِلاَفِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ وَالْفُلْكِ الَّتِي تَجْرِي فِي الْبَحْرِ
بِمَا يَنفَع//z;;as.ُ النَّاسَ وَمَا أَنزَلَ اللّهُ مِنَ السَّمَاء مِن مَّاء
فَأَحْيَا بِهِ الأرْضَ بَعْدَ مَوْتِهَا وَبَثَّ فِيهَا مِن كُلِّ دَآبَّةٍ
وَتَصْرِيفِ الرِّيَاحِ وَالسَّحَابِ الْمُسَخِّرِ بَيْنَ السَّمَاء وَالأَرْضِ
لآيَاتٍ لِّقَوْمٍ يَعْقِلُونَ
Sesungguhnya
dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera
yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah
turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah
mati (kering)-nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan
pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh
(terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan.
Ali
Imran : 190
إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضِ
وَاخْتِلاَفِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ لآيَاتٍ لِّأُوْلِي الألْبَابِ
Sesungguhnya
dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang
terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal,
Ali
Imron : 191
Ali
Imran (3)
-Verse
191-
الَّذِينَ يَذْكُرُونَ اللّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا
وَعَلَىَ جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضِ
رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَذا بَاطِلاً سُبْحَانَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
(yaitu)
orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan
berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya
berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia,
Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.
Al
Kahf : 51
مَا أَشْهَدتُّهُمْ خَلْقَ السَّمَاوَاتِ
وَالْأَرْضِ وَلَا خَلْقَ أَنفُسِهِمْ وَمَا كُنتُ مُتَّخِذَ الْمُضِلِّينَ
عَضُدًا
Aku
tidak menghadirkan mereka (iblis dan anak cucunya) untuk menyaksikan penciptaan
langit dan bumi dan tidak (pula) penciptaan diri mereka sendiri; dan tidaklah
Aku mengambil orang-orang yang menyesatkan itu sebagai penolong.
Arrum
: 22
وَمِنْ آيَاتِهِ خَلْقُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ
وَاخْتِلَافُ أَلْسِنَتِكُمْ وَأَلْوَانِكُمْ إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآيَاتٍ
لِّلْعَالِمِينَ
Dan
di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah menciptakan langit dan bumi dan
berlain-lainan bahasamu dan warna kulitmu. Sesungguhnya pada yang demikan itu
benar-benar terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang mengetahui.
Al
Mu'min (40) : 57
لَخَلْقُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ أَكْبَرُ مِنْ
خَلْقِ النَّاسِ وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ
Sesungguhnya
penciptaan langit dan bumi lebih besar daripada penciptaan manusia akan tetapi
kebanyakan manusia tidak mengetahui.
Asy-Syura
: 29
قَالَ لَئِنِ اتَّخَذْتَ إِلَهًا غَيْرِي
لَأَجْعَلَنَّكَ مِنَ الْمَسْجُونِينَ
Fir'aun
berkata: "Sungguh jika kamu menyembah Tuhan selain aku, benar-benar aku
akan menjadikan kamu salah seorang yang dipenjarakan".
3.
Bersihkan hati selalu
Sesungguhnya
Allah TIDAK MELIHAT RUPA dan HARTA kalian, tetapi Ia MELIHAT HATI dan AMAL
kalian. (HR.Muslim)
Dan
demi jiwa serta penyempurnannya, maka kami ilhamkan kepadanya jalan kefasikan
dan taqwa, sungguh beruntung orang yang menyucikan jiwa itu dan sungguh rugi
orang yang mengotorinya (Asy Syams : 7 – 10)
Arra’d
: 28
الَّذِينَ آمَنُواْ وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُم
بِذِكْرِ اللّهِ أَلاَ بِذِكْرِ اللّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ
(yaitu)
orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat
Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.
Ibarat
manusia memilih jodoh (pria/ikhwan) memilih wanita/akhwat yang akan dijadikan
istrinya dengan maka kriterianya ada 4 : kecantikan, Kekayaan, Agama ,
Keturunan yang baik,
Dari
4 kriteria itu adalah criteria manusia dalam melihat calon istrinya
Allah
SWT dalam melihat hambanya hanya melihat hatinya, dalam hati segala perbuatan,
niat berasal
Hatilah
yang menentukan baik buruknya seseorang
Seperti
dalam hadits
"Sesungguhnya
dalam diri manusia ada segumpal daging, apabila baik, maka baiklah seluruh
amalnya
Dan
bila segumpal daging itu buruk maka buruklah segala perbuatannya".
Maka
perbuatan manusia adalah cerminan dari apa yang ada di dalam
hatinya.
Teknik
–Teknik Praktis Penyucian Jiwa
1.
Ilmu yang bermanfaat
2.
Amal Saleh
A.
Shalat
B.
Zakat dan Sedekah
C.
Puasa
D.
Haji
E.
Jihad
F.
Ibadah-Ibadah Sunnah
3.
Muhasabah dan Tobat
A.
Muhaasabah
B.
Tobat
C.
Bersahabat dengan orang-orang saleh dan merenungi keadaan mereka
D.
Menikah
4.
Mencintai Allah lebih dari yang lain
Dalam
bahasa sufi Allah itu Maha Pencemburu,
Dosa
yang tidak diampuni adalah dosa syirik (menduakan Allah)-à “Sesungguhnya Allah
tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain
dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya.
5.
Jadikan hanya Allah tujuan dan sandaran (Tawakkal) dalam hati
Dalam
kehidupan ini banyak tujuan hidup yang bisa terlintas dalam hati
Misalnya
dalam bekerja di kantor atau berdagang, bisa jadi tujuannya hanya untuk
memenuhi tujuan hidp sehari-hari tanpa ada tujuan ibadah kepada Allah SWT,
untuk bisa mendekati Allah atau menjadi kekasih Allah maka aktivitas
sehari-hari harus ditujukan hanya untuk beribadah kepada Allah
Dan
Tidaklah Kami ciptakan jin dan manusia, kecuali untuk beribadah kepada-Ku.'
(Adz-Dzariyat : 56)
Maka
sebaik-baik niat untuk mendekatkan diri kepada Allah adalah ibadah yang hanya
ditujukan kepada Allah,
”Sesungguhnya
Allah tak menciptakan dua hati dalam rongga dada manusia”. (QS. Al Ahzab:
4).
Artinya,
jika kita isi hati kita dengan segala sesuatu yang tak sejalan dengan
penghambaan kita kepada-Nya, maka kesadaran akan Allah tak memiliki tempat di
dalamnya.
Jika
Allah telah menjadi tujuan hidup dan sandaran kehidupan hanya kepada Allah SWT,
maka saat itulah Allah SWT akan terasa begitu dekat dengan hamba NYA, pada saat
tidak ada tujuan kecuali Allah tujuannya dan tidak ada sandaran, kecuali
bersandar kepada Allah.
Menurut
Ibnu Qoyyim Al Jauzi “Tawakal merupakan amalan dan ubudiyah (baca; penghambaan)
hati dengan menyandarkan segala sesuatu hanya kepada Allah, tsiqah
terhadap-Nya, berlindung hanya kepada-Nya dan ridha atas sesuatu yang menimpa
dirinya, berdasarkan keyakinan bahwa Allah akan memberikannya segala
‘kecukupan’ bagi dirinya…, dengan tetap melaksanakan ‘sebab-sebab’ (baca ;
faktor-faktor yang mengarakhkannya pada sesuatu yang dicarinya) serta usaha
keras untuk dapat memperolehnya.” (Al-Jauzi/ Arruh fi Kalam ala Arwahil Amwat
wal Ahya’ bidalail minal Kitab was Sunnah, 1975 : 254)
6.
Bersungguh-sungguh dalam menuju Allah
Orang-orang
yang bermujahadah di jalan Kami pasti akan Kami tunjuki ke jalan-jalan Kami.
Sesungguhnya Allah selalu beserta orang-orang yang berbuat kebajikan" (QS
al-Ankabut: 69).
7.
Mencari ilmu tentang Allah (Ma’rifatullah)
Jika
ada orang yang bertanya siapakah Allah ? Maka tidak ada salahnya di beri
jawaban yang sederhana : “Katakanlah, DIA lah Allah, Yang Maha Esa, Allah
adalah Tuhan yang bergantung kepadaNYA segala sesuatu. Dia tidak beranak dan
tidak pula diperanakkan, dan tidak ada seorangpun yang setara denganNYA
(Al-Ikhlash : 1-4)
Jika
masih bertanya untuk kedua kalinya : Siapakah Allah itu ? maka tidak ada salah
diberi jawaban yang sesuai dengan pertanyaan itu : “ Allah, tidak ada Illah
(yang berhak disembah) melainkan Dia. Yang hidup kekal lagi terus menerus
mengurus (makhluk), tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan Nya apa yang di
langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafaat di sisi Allah tanpa izin
Nya. Allah mengetahui apa yang dihadapan mereka dan dibelakang mereka. Mereka
tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendakiNya.
Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Allah tidak merasa berat memelihara
keduanya. Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar (QS. Al-Baqarah : 255)
Jika
masih juga bertanya tentang Allah, Maka benar jika diberi jawaban : “Dialah
Allah yang tiada Illah selain Dia. Yang Mengetahui yang gaib dan yang
nyata. Raja yang Maha Suci. Yang Maha Sejahtera. Yang Mengaruniakan Keamanan.
Yang Maha Memelihara, Yang Maha Perkasa. Yang Maha Kuasa. Yang Memiliki Segala
Keagungan. Mahasuci Allah dari apa yang mereka persekutukan. Dialah Allah yang
menciptakan Yang Mengadakan, Yang membentuk rupa. Yang mempunyai nama-nama yang
indah. Bertasbih kepada-Nya apa yang ada di langit dan di bumi. Dialah Yang
Maha Perkasa lagi mahabijaksana (QS. Al-Hasyr : 22-24)
Mempelajari
Ilmu tentang Allah adalah salah satu jalan untuk mendekatkan diri kepada Allah,
dengan ma’rifatullah (mengenal) Allah kita akan tahu sifat –sifat Allah melalui
Asmaul Husna (nama-nama Allah) yang berjumlah 99
8.
Melakukan yang Allah sukai
Alquran
adalah kitab yang tidak ada keraguan didalamnya, petunjuk bagi orang-orang
beriman
(Q.S.
Albaqarah : 2)
Dalam
Alquran banyak ayat yang menyebutkan Allah mencintai perbuatan perbautan
tertentu seperti dibawah ini :
Ayat
Alquran yang Diawali dengan kata Allah mencintai :
Ali
Imran : 31
قُلْ إِن كُنتُمْ تُحِبُّونَ اللّهَ
فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَاللّهُ
غَفُورٌ رَّحِيمٌ
Katakanlah:
"Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi
dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Ali
Imran : 76
بَلَى مَنْ أَوْفَى بِعَهْدِهِ وَاتَّقَى فَإِنَّ
اللّهَ يُحِبُّ الْمُتَّقِينَ
(Bukan
demikian), sebenarnya siapa yang menepati janji (yang dibuat)nya [207] dan bertakwa, maka sesungguhnya Allah
menyukai orang-orang yang bertakwa.
Ali
Imran : 134
Ali
Imran (3)
-Verse
134-
الَّذِينَ يُنفِقُونَ فِي السَّرَّاء وَالضَّرَّاء
وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ وَاللّهُ يُحِبُّ
الْمُحْسِنِينَ
(yaitu)
orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit,
dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema'afkan (kesalahan) orang. Allah
menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.
Ali
Imran : 146
وَكَأَيِّن مِّن نَّبِيٍّ قَاتَلَ مَعَهُ
رِبِّيُّونَ كَثِيرٌ فَمَا وَهَنُواْ لِمَا أَصَابَهُمْ فِي سَبِيلِ اللّهِ وَمَا
ضَعُفُواْ وَمَا اسْتَكَانُواْ وَاللّهُ يُحِبُّ الصَّابِرِينَ
Dan
berapa banyaknya nabi yang berperang bersama-sama mereka sejumlah besar dari
pengikut (nya) yang bertakwa. Mereka tidak menjadi lemah karena bencana yang
menimpa mereka di jalan Allah, dan tidak lesu dan tidak (pula) menyerah (kepada
musuh). Allah menyukai orang-orang yang sabar.
Ali
Imran : 148
فَآتَاهُمُ اللّهُ ثَوَابَ الدُّنْيَا وَحُسْنَ
ثَوَابِ الآخِرَةِ وَاللّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ
Karena
itu Allah memberikan kepada mereka pahala di dunia dan pahala yang baik di
akhirat. Dan Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebaikan.
Ali
Imran : 159
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّهِ لِنتَ لَهُمْ
وَلَوْ كُنتَ فَظًّا غَلِيظَ الْقَلْبِ لاَنفَضُّواْ مِنْ حَوْلِكَ فَاعْفُ
عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِي الأَمْرِ فَإِذَا عَزَمْتَ
فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّهِ إِنَّ اللّهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِينَ
Maka
disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka.
Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan
diri dari sekelilingmu. Karena itu ma'afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi
mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu Kemudian
apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah.
Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.
Al
Hujurat : 9
وَإِن طَائِفَتَانِ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ
اقْتَتَلُوا فَأَصْلِحُوا بَيْنَهُمَا فَإِن بَغَتْ إِحْدَاهُمَا عَلَى الْأُخْرَى
فَقَاتِلُوا الَّتِي تَبْغِي حَتَّى تَفِيءَ إِلَى أَمْرِ اللَّهِ فَإِن فَاءتْ
فَأَصْلِحُوا بَيْنَهُمَا بِالْعَدْلِ وَأَقْسِطُوا إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ
الْمُقْسِطِينَ
Dan
kalau ada dua golongan dari mereka yang beriman itu berperang hendaklah kamu
damaikan antara keduanya! Tapi kalau yang satu melanggar perjanjian terhadap
yang lain, hendaklah yang melanggar perjanjian itu kamu perangi sampai surut
kembali pada perintah Allah. Kalau dia telah surut, damaikanlah antara keduanya
menurut keadilan, dan hendaklah kamu berlaku adil; sesungguhnya Allah mencintai
orang-orang yang berlaku adil.
Al
Mumtahanah : 8
لَا يَنْهَاكُمُ اللَّهُ عَنِ الَّذِينَ لَمْ
يُقَاتِلُوكُمْ فِي الدِّينِ وَلَمْ يُخْرِجُوكُم مِّن دِيَارِكُمْ أَن
تَبَرُّوهُمْ وَتُقْسِطُوا إِلَيْهِمْ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُقْسِطِينَ
Allah
tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang
yang tiada memerangimu karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari
negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil.
Ash
Shaff : 4
إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الَّذِينَ يُقَاتِلُونَ فِي
سَبِيلِهِ صَفًّا كَأَنَّهُم بُنيَانٌ مَّرْصُوصٌ
Sesungguhnya
Allah menyukai orang yang berperang dijalan-Nya dalam barisan yang teratur
seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh.
Diawali
dengan kata Allah menyukai :
Albaqarah
: 195
وَأَنفِقُواْ فِي سَبِيلِ اللّهِ وَلاَ تُلْقُواْ
بِأَيْدِيكُمْ إِلَى التَّهْلُكَةِ وَأَحْسِنُوَاْ إِنَّ اللّهَ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ
Dan
belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan
dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya
Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.
Al
Maidah : 13
فَبِمَا نَقْضِهِم مِّيثَاقَهُمْ لَعنَّاهُمْ
وَجَعَلْنَا قُلُوبَهُمْ قَاسِيَةً يُحَرِّفُونَ الْكَلِمَ عَن مَّوَاضِعِهِ
وَنَسُواْ حَظًّا مِّمَّا ذُكِّرُواْ بِهِ وَلاَ تَزَالُ تَطَّلِعُ عَلَىَ
خَآئِنَةٍ مِّنْهُمْ إِلاَّ قَلِيلاً مِّنْهُمُ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاصْفَحْ إِنَّ
اللّهَ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ
(Tetapi)
karena mereka melanggar janjinya, Kami kutuki mereka, dan Kami jadikan hati
mereka keras membatu. Mereka suka merobah perkataan (Allah) dari
tempat-tempatnya , dan mereka (sengaja) melupakan sebagian dari apa yang mereka
telah diperingatkan dengannya, dan kamu (Muhammad) senantiasa akan melihat
kekhianatan dari mereka kecuali sedikit diantara mereka (yang tidak
berkhianat), maka maafkanlah mereka dan biarkan mereka, sesungguhnya Allah
menyukai orang-orang yang berbuat baik.
Al
Maidah : 42
سَمَّاعُونَ لِلْكَذِبِ أَكَّالُونَ لِلسُّحْتِ
فَإِن جَآؤُوكَ فَاحْكُم بَيْنَهُم أَوْ أَعْرِضْ عَنْهُمْ وَإِن تُعْرِضْ
عَنْهُمْ فَلَن يَضُرُّوكَ شَيْئًا وَإِنْ حَكَمْتَ فَاحْكُم بَيْنَهُمْ
بِالْقِسْطِ إِنَّ اللّهَ يُحِبُّ الْمُقْسِطِينَ
Mereka
itu adalah orang-orang yang suka mendengar berita bohong, banyak memakan yang
haram. Jika mereka (orang Yahudi) datang kepadamu (untuk meminta putusan), maka
putuskanlah (perkara itu) diantara mereka, atau berpalinglah dari mereka; jika
kamu berpaling dari mereka maka mereka tidak akan memberi mudharat kepadamu
sedikitpun. Dan jika kamu memutuskan perkara mereka, maka putuskanlah (perkara
itu) diantara mereka dengan adil, sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang
adil.
Al
Maidah : 93
لَيْسَ عَلَى الَّذِينَ آمَنُواْ وَعَمِلُواْ
الصَّالِحَاتِ جُنَاحٌ فِيمَا طَعِمُواْ إِذَا مَا اتَّقَواْ وَّآمَنُواْ
وَعَمِلُواْ الصَّالِحَاتِ ثُمَّ اتَّقَواْ وَّآمَنُواْ ثُمَّ اتَّقَواْ
وَّأَحْسَنُواْ وَاللّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ
Tidak
ada dosa bagi orang-orang yang beriman dan mengerjakan amalan yang saleh karena
memakan makanan yang telah mereka makan dahulu, apabila mereka bertakwa serta
beriman, dan mengerjakan amalan-amalan yang saleh, kemudian mereka tetap
bertakwa dan beriman, kemudian mereka (tetap juga) bertakwa dan berbuat
kebajikan. Dan Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.
At
Taubah : 4
إِلاَّ الَّذِينَ عَاهَدتُّم مِّنَ الْمُشْرِكِينَ
ثُمَّ لَمْ يَنقُصُوكُمْ شَيْئًا وَلَمْ يُظَاهِرُواْ عَلَيْكُمْ أَحَدًا فَأَتِمُّواْ
إِلَيْهِمْ عَهْدَهُمْ إِلَى مُدَّتِهِمْ إِنَّ اللّهَ يُحِبُّ الْمُتَّقِينَ
kecuali
orang-orang musyrikin yang kamu telah mengadakan perjanjian (dengan mereka) dan
mereka tidak mengurangi sesuatu pun (dari isi perjanjian)mu dan tidak (pula)
mereka membantu seseorang yang memusuhi kamu, maka terhadap mereka itu
penuhilah janjinya sampai batas waktunya [629].
Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaqwa.
At
Taubah : 7
At
Taubah (9)
-Verse
7-
كَيْفَ يَكُونُ لِلْمُشْرِكِينَ عَهْدٌ عِندَ
اللّهِ وَعِندَ رَسُولِهِ إِلاَّ الَّذِينَ عَاهَدتُّمْ عِندَ الْمَسْجِدِ
الْحَرَامِ فَمَا اسْتَقَامُواْ لَكُمْ فَاسْتَقِيمُواْ لَهُمْ إِنَّ اللّهَ
يُحِبُّ الْمُتَّقِينَ
Bagaimana
bisa ada perjanjian (aman) dari sisi Allah dan RasulNya dengan orang-orang
musyrikin, kecuali orang-orang yang kamu telah mengadakan perjanjian (dengan
mereka) di dekat Masjidilharaam [632]?
maka selama mereka berlaku lurus terhadapmu, hendaklah kamu berlaku lurus
(pula) terhadap mereka. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertakwa.
At
Taubah : 108
لاَ تَقُمْ فِيهِ أَبَدًا لَّمَسْجِدٌ أُسِّسَ
عَلَى التَّقْوَى مِنْ أَوَّلِ يَوْمٍ أَحَقُّ أَن تَقُومَ فِيهِ فِيهِ رِجَالٌ
يُحِبُّونَ أَن يَتَطَهَّرُواْ وَاللّهُ يُحِبُّ الْمُطَّهِّرِينَ
Janganlah
kamu bersembahyang dalam mesjid itu selama-lamanya. Sesungguh- nya mesjid yang
didirikan atas dasar taqwa (mesjid Quba), sejak hari pertama adalah lebih patut
kamu sholat di dalamnya. Di dalamnya mesjid itu ada orang-orang yang ingin
membersihkan diri. Dan sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bersih.
9. Ingatlah Allah selalu
Ingatlah
Allah disaat waktu lapang, niscaya Allah akan mengingatmu di waktu sempit.
HR.
Muslim, Tirmidzi
Allah
swt berfirman: “(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi
tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah
hati menjadi tenteram.” (QS. Ar’rad:28). Bagi orang yang sedang merasakan
kesusahan atau sedang dirundung suatu masalah besar, dzikir dapat membantu
hatinya agar merasa tenang, serta berikhtiar dan mengembalikannya kepada Allah SWT.