Drop Down MenusCSS Drop Down MenuPure CSS Dropdown Menu
Blog Sang Pecinta Malam Lelananging Jagad

GOOGLE TRANSLATE....

Sunday, February 26, 2017

4 Posisi Sex Ini Agak Berbahaya Tapi Banyak Yang Menyukai

Salah satunya posisi sex woman on top yang posisinya wanita aktif diatas pria yang telentang. Para ilmuwan mengatakan ini mungkin karena wanita mengontrol penis dengan seluruh berat tubuhnya yang jatuh di atas penis, dan pria tidak dapat berkutik ketika penis menderita kesalahan penetrasi. Selain posisi woman on top, ada beberapa posisi seks paling berbahaya lainnya yang dapat menyebabkan cedera pada penis, seperti berikut ini. Bukan berarti posisi ini harus Anda hindari, namun lain kali berhati-hatilah saat melakukan posisi ini untuk meminimalisir kemungkinan penis cedera. 
 
4 POSISI SEX YANG LUMAYAN AGAK BERBAHAYA KALAU LEPAS KONTROL ADALAH :



1. Duduk di atas meja

Posisi seks ini dilakukan dengan wanita duduk di atas meja dan pria berdiri di depan wanita. Posisi ini dikatakan sebagai posisi seks paling berbahaya karena sebagian besar penis patah, dengan pecahnya tabung berisi darah di penis, disebabkan oleh seks yang sangat kuat, jelas Justin Lehmiller, Ph.D., seorang dosen mengenai seksualitas manusia dan psikologi di Harvard University.

Jika Anda sebagai pria melakukan hubungan seksual dengan pasangan Anda yang duduk di atas meja secara antusias, dan Anda mengalami kesalahan pada penetrasi, penis akan terluka. Anda dianggap beruntung jika bisa lolos dari kejadian tersebut, namun kebanyakan pria akan menabrakkan penisnya ke tulang keras pada vagina atau meja.




2. Seks di atas bola pilates

Mengapa posisi ini berbahaya? Bola pilates yang memantul-mantul dapat menambahkan beberapa goyangan pada penetrasi Anda, namun penis patah lebih sering terjadi di setiap posisi seks ketika penis keluar seluruhnya dari vagina dan kemudian masuk kembali. Karena bola tersebut menciptakan jumlah yang tidak biasa atas inersia tinggi dan rendah, terlalu banyak gerakan dapat menyebabkan penis Anda tergelincir keluar dari vagina.

Ketika pasangan Anda bergerak melambung ke atas ketika penis Anda keluar, maka pasangan Anda akan meniban penis dengan seluruh berat badannya. Selain itu, posisi seks di tangga dengan wanita di pangkuan Anda juga akan membuat Anda memiliki sedikit kontrol atas gerakan penetrasi, sehingga Anda akan lebih mudah untuk membuat penis Anda keluar dari vagina.


3. Woman on top dengan bersandar ke belakang

Posisi ini adalah posisi seks paling berbahaya yang sering dilakukan banyak orang. Posisi ini dilakukan dengan pria tidur telentang dengan wanita duduk di atasnya. Namun, banyak wanita yang memilih bersandar ke belakang daripada maju ke depan dengan meletakkan tangan di dada pria. Mengapa berisiko? Sama seperti siku atau lutut, penis ereksi Anda bisa meregang berlebihan (hiperekstrensi) jika terdapat banyak tekanan ke bawah pada penis, menurut sebuah studi dari University of California, San Francisco (UCSF).

Seiring waktu, hiperekstensi ini dapat menyebabkan penyakit Peyronie, yaitu penumpukan plak yang menyebabkan penis Anda menekuk ketika ereksi. Jika hal itu terjadi, maka Anda tidak akan mungkin bisa melakukan seks kembali. Ketika Anda merasa tertarik, atau bahkan terdengar retakan sendi di pangkal penis, berarti posisi Anda terlalu ekstrem. Lakukanlah dengan membuat wanita bersandar ke depan.


4. Berdiri

Posisi ini sama seperti posisi misionaris, namun dilakukan dengan berdiri. Pria memegang semua berat badan wanita, kemudian membawa badannya ke belakang. Lalu, untuk mempermudah penetrasi, maka pria meregangkan lutut. Mengapa berbahaya? Karena posisi seks akrobat apapun jauh lebih mungkin untuk menyebabkan nyeri punggung atau keseleo untuk sang pria. Belum lagi pria dapat jatuh jika pijakan tidak pasti, termasuk juga wanitanya.

Risiko memiliki penis patah ketika melakukan berbagai posisi di atas dapat terjadi, meskipun jarang. Namun, ketika pria mengalami penis patah, maka ia harus mendapatkan pertolongan medis sesegera mungkin. Posisi seks terbaik adalah posisi seks tradisional, seperti misionaris, di mana pria mengontrol seluruh kegiatan. Ketika pria mengendalikan penetrasi, maka ia memiliki kesempatan lebih baik untuk menghentikannya jika ia merasakan rasa sakit yang dapat membahayakan penis. Hal itu dapat meminimalisir bahaya kesehatan pada penis.