Drop Down MenusCSS Drop Down MenuPure CSS Dropdown Menu
Blog Sang Pecinta Malam Lelananging Jagad

GOOGLE TRANSLATE....

Wednesday, December 12, 2018

PUISI : PETUALANGAN SANG PECINTA MALAM


Petualangan apapun bentuknya bisa disusun menjadi alur puisi atau sajak. Petualangan malam banyak acara misalnya bisa nge-drink sambil dugem, kencan untuk berbagi pengalaman, bisa surfing alam maya, atau panggil makhluk halus diajak main-main, bisa kerja lembur cari uang tambahan ( trading online malam hari ). Jelasnya kalau mau buat puisi, sajak atau cerpen paling mood adalah masalah kencan bercinta yang suka sama suka atau masalah perasaan lainnya. Jadi jangan heran kalau petualangan malam banyak menyerempet ke dosa, ya karena kerjaan syaitan menggoda manusia, kalau malam syaitan sangat kreatif dan semangat. Menyulap mata manusia yang dosa kelihatan indah, yang dosa kelihatan menyenangkan. 



PUISI  BERJUDUL :

PETUALANGAN SANG PECINTA MALAM

Menyusuri kehidupan malam 
Sampai ke ujung malam
Tiada yang lebih terasa
Selain Angin dan tebalnya kabut malam menyapa

Malam menemani petualanganku
Dan bulan siaga sinari langkahku
Ku terus berjalan menyusuri waktu
Ku terus melangkah dari menuruti keinginan rasa
Ku ingin kau tahu, malam adalah panoramaku

Memandangi bulan saat menjelang malam
Berjalan di batas dua waktu
Tiada yang lebih semangat
Tiada yang lebih berkesan
Selain berpetualang malam

Teruskan perjalananku
Berhenti saat ingat wajah mulus nan lembut

Rambut hitam lurus nan indah terurai
Wanita muda pemeras kejantanan
Bola matanya indah menggoda
Memberi  rayuan tentang kemesraan
Mata indah itu belum juga lelah berkali-kali menatapku
Mengisyaratkan gairah birahi ingin dilepaskan
Bagaikan sendok mengaduk-aduk teh manis dalam gelas
Bernyanyi dalam alam birahi

Rasaku Rasamu menjadi satu
Bersenang-senang dalam detik-detik dosa
Menatap lembut dengan desahan semakin dalam

Badan bergetar rasa melayang

Bibir merah jambu merona tanpa diucap
Peluh menetes tanpa keringat
Ku sentuh rasamu walau tangan tak meraba
Ku lihat keindahanmu dari sosok wanita muda
Tetes-tetes bening nyata bisa ku rasa

Pertanda petualangan segera selasai
Ketika ku harus melangkah lagi
Pergi meninggalkan semua itu

Aku bukan malaikat
Yang senantiasa suci
Aku hanya sebuah tulang 
Diselimuti daging dan kulit
Yang diciptakan sang Khalik
Aku ingin ini itu karena semua sama indahnya

Dan keinginan manusia tak selalu sama

Aku adalah pejalan takdir duniawi 
Yang penuh godaan hasrat birahi
Merenda mimpi demi yang hakiki
Tiada lidah bohongi nurani

Bahwa saat ini aku khilaf lagi
Esok pagi harus kembali

Jalan yang lurus dari ILAHI

PUISI OLEH : SANG PECINTA MALAM